Satu Tahun Pencapaian Prof Taruna Ikrar Nahkodai BPOM RI, Membumi Hingga Mengakar Untuk Indonesia Emas

Satu Tahun Pencapaian Prof Taruna Ikrar Nahkodai BPOM RI, Membumi Hingga Mengakar Untuk Indonesia Emas

EP
Echa Panrita Lopi

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini, Jakarta — Sejarah mencatat 19 Agustus 2025 genap setahun Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D. menakhodai Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI).

Dalam kurun waktu yang singkat ini, perjalanan kepemimpinannya bagaikan untaian doa dan ikhtiar panjang demi menjaga kesehatan bangsa.

Seperti pelita yang menyala di tengah gelap, Taruna Ikrar hadir dengan visi besar: Menghadirkan pengawasan obat dan makanan bukan sekadar urusan teknis regulasi, tetapi amanah mulia untuk menyelamatkan nyawa dan masa depan generasi.

Sebuah Amanah yang Religius

Bagi Taruna Ikrar, kepemimpinan adalah ibadah. Tugas yang diemban bukan sekadar jabatan, tetapi titipan Tuhan.

Setiap izin edar obat yang diterbitkan, setiap produk makanan yang diawasi, hingga setiap peringatan publik yang disuarakan, adalah bagian dari ikhtiar menunaikan amanah “menjaga kehidupan” yang nilainya setara dengan menjaga seluruh umat manusia.

“Memimpin BPOM adalah jalan pengabdian. Saya percaya, setiap butir kerja yang kita persembahkan akan bernilai ibadah jika diniatkan untuk melindungi rakyat,” ujarnya dalam sebuah refleksi.

Setahun Perjalanan: Dari Senyap ke Nyata

Dalam setahun kepemimpinannya, Taruna Ikrar membawa BPOM lebih dekat ke rakyat, lebih akrab dengan dunia akademik, dan lebih tegas dalam menindak mafia obat serta pangan berbahaya.

Dari diplomasi internasional hingga pemberdayaan UMKM, dari laboratorium pengawasan hingga pasar tradisional, jejak langkahnya menunjukkan semangat yang tak pernah padam.

Tidak jarang, Ia turun langsung ke lapangan, menyapa pedagang kecil, mengunjungi laboratorium, bahkan mendukung penelitian generasi muda.

Semua itu berangkat dari keyakinan bahwa pengawasan obat dan makanan bukan sekadar menjaga kualitas, tetapi juga menjaga harapan hidup jutaan keluarga Indonesia.