Terkini, Jakarta - PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) resmi menerbitkan Environmental Product Declaration (EPD) untuk produk Aluminium Ingot G1.
Dokumen yang terdaftar dalam The International EPD®? System dan berlaku hingga 2030 ini menjadi tonggak strategis bagi INALUM dalam memperkuat transparansi lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing aluminium nasional di pasar global.
Direktur Utama INALUM, Melati Sarnita, menegaskan bahwa penerbitan EPD merupakan bagian dari langkah transformasi menuju industri aluminium yang lebih hijau, modern, dan bertanggung jawab.
“EPD ini menegaskan keseriusan INALUM untuk menghasilkan aluminium yang tidak hanya unggul secara kualitas, tetapi juga diproduksi dengan prinsip keberlanjutan.
Transparansi ini menjadi fondasi penting dalam perjalanan kami menuju operasi rendah emisi yang selaras dengan agenda dekarbonisasi nasional,” ujar Melati.
Penyusunan EPD dilakukan oleh PT ITS Tekno Sains menggunakan aplikasi SimaPro dan mengikuti standar internasional termasuk ISO 14025, ISO 14040, ISO 14044, serta PCR 2022:08 Basic Aluminium Products and Special Alloys (1.0.1) UN CPC 4153. Seluruh data diverifikasi oleh pihak independen untuk memastikan akurasi dan objektivitas asesmen berbasis Life Cycle Assessment (LCA).
Fakta Kunci dari EPD Aluminium Ingot G1
EPD ini memaparkan kinerja lingkungan Aluminium Ingot G1 berdasarkan data operasional 2024, dengan beberapa temuan utama sebagai berikut:
Kualitas Produk:
Aluminium Ingot G1 memiliki tingkat kemurnian hingga 99,70%, sesuai standar JIS H2102, dan digunakan luas di sektor otomotif, manufaktur, elektronik, dan konstruksi.
Jejak Karbon:
Produksi 1 kg Aluminium Ingot G1 menghasilkan emisi upstream sekitar 7,83 kg CO?-eq dan core process sekitar 3,75 kg CO?-eq, dengan kontribusi terbesar berasal dari proses ekstraksi alumina dan bahan baku lainnya.
Energi & Air:
Energi non-terbarukan masih mendominasi, namun INALUM juga memanfaatkan PLTA Inalum sebagai sumber energi rendah emisi. Konsumsi air pada tahapan core process tercatat sebesar 0,43 m³/kg.















