ICU Nyaris Penuh, Menkes Budi Bilang Keterisian BOR Pasien Covid-19 Naik 100 Persen

ICU Nyaris Penuh, Menkes Budi Bilang Keterisian BOR Pasien Covid-19 Naik 100 Persen

Effendy Wongso

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) naik 100 persen akibat lonjakan pandemi Covid-19 usai Lebaran 2021.

Budi mengatakan, sebelum Lebaran, angka keterisian tempat tidur hanya 20 ribu dari total 75 ribu tempat tidur isolasi yang disediakan negara.

“Tapi per kemarin untuk update hari ini sudah naik ke 40 ribu, jadi naik 100 persen dalam waktu satu bulan pas hari ini satu bulan setelah Lebaran,” beber Budi dalam diskusi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah, Minggu 13 Juni 2021.

Selain itu, tempat tidur untuk pasien Covid-19 di Intensive Care Unit (ICU) juga hampir penuh, dari 7.500 sudah terisi hampir 4.000 usai Lebaran.

“Sudah saatnya kita untuk sangat hati-hati, jangan underestimate, jangan overconfidence, jangan mobilitasnya terlampau tinggi,” imbau Budi.

Untuk itu, ia meminta seluruh rumah sakit untuk bersiaga menampung pasien positif Covid-19 yang diprediksi akan terus mengalir hingga awal Juli 2021.

“Kita masih ada room 35 ribu lagi, ini saya butuh bantuan teman-teman agar bantu menyebarkan pesan bahwa kita harus hati-hati, ini masih akan berjalan picknya kira-kira sampai awal Juli (2021)," pesan Budi.

Seperti diketahui, penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali mencapai angka delapan ribu per hari, angka ini tertinggi sejak awal Maret 2021.

Secara kumulatif, pandemi Covid-19 telah menginfeksi 1.901.490 orang Indonesia, kini masih terdapat 108.324 kasus aktif, 1.740.436 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 52.730 jiwa meninggal dunia.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris dalam keterangan resminya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu 12 Juni 2021, seperti diwartakan Terkini.id pada hari yang sama, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil tindakan luar biasa.

“Melihat kondisi demikian (BOR), pemerintah harus melakukan langkah luar biasa untuk meredam angka penularan, dan mengantisipasi agar faskes tidak kolaps karena melampaui batas. Langkah luar biasa tersebut harus dilakukan secara nasional, tidak cukup dengan PPKM mikro yang selama ini dilakukan,” pesannya.

Seperti diketahui, berdasarkan data Kemenkes per Jumat 11 Juni 2021, BOR di sejumlah fasilitas kesehatan di empat provinsi sudah melewati ambang batas yang ditetapkan World Health Organization (WHO), yaitu 60 persen. Adapun empat provinsi itu adalah Jawa Tengah (65 persen), DKI Jakarta (63 persen), Jawa Barat (62 persen), dan Kalimantan Barat (61 persen).

“Khusus di RSD Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, bahkan BOR sudah sampai 75 persen,” beber Charles.

Charles mengatakan, angka BOR di empat provinsi ini sangat mengkhawatirkan. Ia memperoleh sejumlah laporan adanya pasien yang pingsan saat mengantre untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Menurutnya, ada pula pasien yang meninggal dunia saat baru masuk unit gawat darurat (UGD). Ini bilang, hal itu adalah prakondisi faskes yang terancam kolaps.

Charles mengimbau, pemerintah pusat mesti menarik rem darurat, tidak lagi mengandalkan kebijakan pemerintah daerah. Terlebih, sebutnya, pengakuan dari Menteri Kesehatan Budi Gunawan yang mengungkap adanya sejumlah daerah yang diduga dengan sengaja mengurangi testing agar angka kasus Covid-19 menurun.

“Dalam kondisi ledakan Covid-19 di depan mata ini, seluruh pemangku kebijakan dan pemimpin-pemimpin daerah harus terbuka dan jujur tentang kondisi kesehatan di wilayahnya. Tidak boleh ada yang ditutup-tutupi. Selebihnya, biar pemerintah pusat yang cepat ambil kendali supaya ledakan Covid-19 yang mungkin terjadi tidak sampai sedestruktif seperti di India,” paparnya.

Sekadar diketahui, pemerintah melaporkan tambahan kasus positif Covid-19 hari ini sebanyak 7.465. Jadi total kasus positif Covid-19 sejak awal pandemi hingga saat ini mencapai 1.901.490.

Angka tersebut berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada wartawan, Sabtu 12 Juni 2021. Data kasus Covid-19 sendiri di Tanah Air diperbarui setiap pukul 12.00 WIB.

Beberapa hari terakhir, kasus harian Covid-19 mengalami penambahan sekitar 6.000-8.000 kasus per hari. Kini tambahan kasus harian mencapai 7.000-an sehari.