Tambang Bitcoin Tumbang di China Sebabkan Harga GPU Turun, Kok Bisa?

Tambang Bitcoin Tumbang di China Sebabkan Harga GPU Turun, Kok Bisa?

Effendy Wongso

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Beijing - Tambang bitcoin tumbang di China sebabkan harga GPU turun, kok bisa? Mata uang digital kripto atau crypto yang booming dalam dekade ini, membuat pengusaha yang bergerak dalam bidang digital menggelutinya secara masif. Penambang kripto atau disebut chryptomining yang diduga meresahkan dan merisaukan transaksional keuangan konvensional global memancing campur tangan pemerintah.

Sebut saja di China misalnya. Upaya pemerintah China meredam aktivitas penambangan mata uang kripto berdampak ke berbagai hal, seperti harga Bitcoin yang terus anjlok hingga performa hashrate mata uang kripto tersebut yang kian turun.

Tambang-tambang Bitcoin di China bertumbangan lantaran ditutup otoritas setempat. Diperkirakan, sebanyak 90 persen kapasitas mining Bitcoin di sana sudah lenyap karena hal tersebut.

Tekanan dari pemerintah Negeri Tirai Bambu ini tampaknya bakal memiliki dampak positif bagi konsumen, khususnya gamer yaitu menurunnya harga GPU alias kartu pengolah grafis mumpuni yang biasanya digunakan untuk kegiatan penambangan.

Berdasarkan laporan TomsHardware, harga sejumlah GPU di China untuk Juni 2021 mengalami penurunan tajam hingga 45 persen dibandingkan harga pada Mei 2021 lalu.

GPU Asus TUF Gaming GeForce RTX 3060 OC Edition misalnya, kini dibanderol 835 dolar AS (sekitar Rp 12 juta), lebih murah dari harga sebelumnya di angka 1.531 dolar AS (sekitar Rp 22 juta).

Ada pula MSI GeForce RTX 3070 Gaming X Trio yang kini dibanderol 1.247 dolar AS (sekitar Rp 12 juta), turun 24 persen dari 1.624 dolar AS (sekitar Rp 23,4 juta).

Penurunan harga ini sendiri kemungkinan bervariasi antarvendor perakit GPU. Misalnya, GPU keluaran Colorful bakal memiliki harga berbeda dengan keluaran MSI, Asus, Zotac, dan lain sebagainya.

Selain di China, harga GPU di kawasan Eropa dan Amerika Serikat (AS) untuk Juni 2021 ini juga dilaporkan mengalami penurunan dibanding harga Mei 2021 lalu.

Seperti dilansir dari Kompas, Jumat 25 Juni 2021, di kawasan Eropa, penurunan harga GPU budget macam Nvidia GeForce RTX 3060 dan AMD Radeon RX 6700 XT berkisar di angka 50 persen, adapun penurunan harga GPU high-end macam RTX 3080 dan RX 6800 XT berkisar 10 persen hingga 15 persen.

Sementara, harga GPU di Amerika Serikat (AS) untuk bulan ini disebut lebih murah sekitar 20 persen dibandingkan harga Mei 2021 lalu, sebagaimana dihimpun dari TomsHardware, Kamis 24 Juni 2021.

Kendati belum bisa dipastikan apakah harga GPU global juga bakal ikut turun, penurunan ini agaknya menggambarkan pembatasan aktivitas mining di China tampaknya memang memengaruhi harga jual GPU di sejumlah wilayah.

Kendati demikian, harga GPU juga dipengaruhi ketersediaan stok komponen tersebut di pasar dan pengaruh kelangkaan komponen semikonduktor yang tengah melanda dunia.

Meskipun pemerintah China melarang Bitcoin dan sejenisnya untuk digunakan dalam transaksi dan layanan finansial apapun, negara tersebut adalah pusat aktivitas penambangan kripto.

China berkontribusi terhadap 65 persen total kinerja penambangan (hashrate) Bitcoin seluruh dunia, berdasarkan data Cambridge Bitcoin Electricity Consumption Index April 2020 lalu. Kegiatan mining ini menyedot listrik dalam jumlah besar sehingga bertentangan dengan visi pemerintah China mengurangi emisi karbon pada 2030 dan menjadi negara netral karbon pada 2060 mendatang.

Otoritas China pun bergerak dan menutup tambang-tambang kripto di sejumlah wilayah, termasuk Xinjiang dan Sichuan yang menjadi pusat aktivitas mining di negara tersebut.

Pemerintah China turut memerintahkan perusahaan listrik dan bank-bank besar untuk menyelidiki apabila ada pelanggannya yang melakukan kegiatan terkait mata uang kripto.

Untuk listrik, penyedia bisa melaporkan pemakaian daya yang tidak wajar, sementara bank bisa memblokir rekening nasabah apabila mereka ketahuan melakukan perdagangan cryptocurrency.