Sri Mulyani Bawa Kabar Tak Sedap, Masyarakat Diimbau Jangan Panik!

Sri Mulyani Bawa Kabar Tak Sedap, Masyarakat Diimbau Jangan Panik!

Effendy Wongso

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Jakarta - Sri Mulyani bawa kabar tak sedap, masyarakat diimbau jangan panik! Lonjakan kasus penularan Covid-19 yang terjadi belakangan ini membawa kabar tak sedap bagi masyarakat, khususnya pelaku ekonomi baik dalam pemerintahan maupun swasta. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi sangat mungkin terjadi apabila lonjakan kasus harian virus corona terus berlanjut.

Menurutnya, dalam skenario yang berat, pertumbuhan ekonomi diproyeksi hanya bisa mencapai level maksimal 3,7 persen sepanjang 2021 ini.

Seperti dikutip dari industri.co.id, Jumat 9 Juli 2021, kondisi itu kemungkinan akan dihadapi Indonesia jika penyebaran Covid-19 terus memuncak hingga lebih dari pekan kedua Juli 2021, yang kemudian diikuti perpanjangan pembatasan sosial atau PPKM hingga pekan ketiga Agustus 2021.

“Dalam situasi ini, laju perekonomian relatif lebih lambat,” beber Sri Mulyani dalam webinar yang diselenggarakan Bisnis Indonesia, Rabu 7 Juli 2021.

Sri Mulyani menambahkan, laju pemulihan diyakini baru akan terjadi pada awal kuartal keempat 2021 yang berarti telah memasuki penghujung tahun.

Adapun dalam skenario moderat atau ringan, laju kasus harian tidak boleh terus memuncak hingga pekan kedua bulan ini.

Selain itu, pembatasan sosial secara ketat maksimal berlaku hingga pekan pertama Agustus 2021. Jika ini terjadi, maka laju pemulihan sudah bisa terasa pada bulan yang sama.

“Dalam skenario moderat, pertumbuhan ekonomi tahunan bisa mencapai level 4,5 persen,” papar Sri Mulyani.

Sekadar diketahui, pemerintah sendiri mematok pertumbuhan ekonomi pada tahun ini bisa diraih antara rentang 4,5 persen hingga 5,3 persen. Target tersebut dibuat pemerintah pada awal tahun sebelum terjadinya lonjakan Covid-19 pada paruh pertama 2021.