Relawan Ganjar Sindir Keras Prabowo Rekrut Aktivis untuk Hapus Noda, Gunrom: Biasa, untuk Mantapkan Pilihan

Relawan Ganjar Sindir Keras Prabowo Rekrut Aktivis untuk Hapus Noda, Gunrom: Biasa, untuk Mantapkan Pilihan

HZ
Hasbi Zainuddin

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Jakarta - Ketua Relawan Ganjarian Spartan Guntur Romli menjelaskan mengapa relawan pemenangan PDIP untuk Capres keras menyindir Prabowo Subianto yang merekrut aktivis untuk menghapus noda.

Bukan cuma Prabowo, Anies Baswedan juga disindir sebagai Bakal Capres yang cuma banyak bicara tapi kerjanya hancur.

Runtur Romli atau biasa dipanggil Gun Rom, menegaskan bahwa itu disampaikan kepada para relawan dan pemilih untuk terus memantapkan pilihan, dan menurut dia itu hal biasa.

Hal itu disampaiakn Guntur Romli saat berbicara dalam tayangan talkshow TV One belum lama ini.

"Mas Gun Rom, cukup lantang sekali dari Dedy Sitorus (Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDIP), mengatakan ada capres kerjanya merekrut aktivis untuk menghapus noda, ada pula capres yang dianggap pandai bicara tapi kalau kerja ancur bahasanya. Ini apakah PDIP takut kalah sampai menuding berlebihan, menyanjung Ganjar terlalu tinggi, mas gun rom?" tanya presenter dalam talkshow tersebut.

"Nggak... jadi ini ucapan Bang Deddy di rumah aspirasi yang datang juga rata-rata adalah pendukung dan relawan dari Ganjar Pranowo, jadi biasa untuk memantapkan pilihan, maka tentu saja yang perlu didukung dengan alasan-alasan kuat adalah Ganjar Pranowo," jawab Guntur Romli.

Ingatkan Rekam Jejak

Hal kedua yang disampaikan Guntur Romli adalah terkait dengan pentingnya melihat rekam jejak untuk memilih seorang pemimpin.

"Karena ini hal yang sangat sederhana. kita kalau mau kerja dilihat CV-nya, bagaimana latar belakangnya, bagaimana rekam jejaknya harus lihat.

Atau juga anak milenial sekarang kalau mau cari pasangan, ada bilang jangan sama dia, dia player dia suka ghosting, kenapa orang dibilang ghosting player karena dia punya rekam jejak seperti itu.

Sekarang kita mau memilih pemimpin, di situlah kita bilang bahwa rekam jejak dalam memilih pemimpin itu jelas sangat dibutuhkan," tambahnya lagi.

Dia pun mengingatkan masyarakat, jangan sampai terpengaruh oleh kandidat yang suka bicara yang manis-manis tapi hasilnya tidak sesuai.

"Ini juga terkait juga pendidikan politik bagi masyarakat jangan sampai salah pilih orang bisa saja dalam bidang kampanye ini selalu bicara manis-manis, baik-baik tapi bagaimana melihat kualitas seseorang, lihatlah kepada rekam jejaknya.

Apa yang sudah dia lakukan, bagaimana latar belakangnya dan bagaimana orang mempersepsikannya, di situlah kelihatan kualitas seseorang," ucapnya lagi.