Islah Bahrawi Tidak Peduli Capresnya Kalah Gara-gara Terus Mengkritik: Ini Perjuangan

Islah Bahrawi Tidak Peduli Capresnya Kalah Gara-gara Terus Mengkritik: Ini Perjuangan

HZ
Hasbi Zainuddin

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id - Influencer anti intoleran yang juga menjadi Pendukung Capres Ganjar Pranowo, Islah Bahrawi mengaku tidak peduli dengan omongan orang bahwa Capresnya bakal kalah gara-gara dia sering mengkritik penguasa.

Menurut Islah, kritik yang dia selalu sampaikan ke Capres nomor urut dua Prabowo-Gibran bukan lagi karena urusan kalah menang.

Menurut dia, kritik harus terus dilancarkan ke penguasa untuk mencegah komplotan Capres 02 berkuasa.

"Negara ini diwariskan bagi seluruh anak keturunan bangsa Indonesia, bukan hanya bagi keluarga Baginda Berhala itu saja. Tapi apa lacur, hari ini banyak elite politik berpura-pura buta atas segala penyalahgunaan kekuasaan yg dilakukan oleh 'Sang Paduka'," tulis Islah di media sosial.

"Para politisi itu menjilat rata — mulai dari tumit hingga sekitar lubang duburnya — hanya demi jabatan, kekuasaan atau jargon 'kepentingan nasional'

Ada yang pura-pura buta karena terjebak dalam lingkaran 'kejahatan yg disandera oleh kejahatan'. Bahkan ada juga beberapa Partai Gurem yang mendadak buta karena terbuai janji: 'dijamin lolos ke Senayan'.

Ada teman mengingatkan: 'Cak, jangan terlalu kencang mengkritik penguasa, nanti dukungan Capresmu kalah dan kelak kamu ditandai!" Saya jawab lebih kencang lagi: 'Bodo amat! Jika kita memilih diam atas segala kezaliman ini, lalu untuk apa Tuhan memberi kita otak, mulut dan mata?'

Ini bukan soal kalah atau menang, ini tentang perjuangan mencegah komplotan psikopat berkuasa!," tambah Islah lewat akun media sosialnya.

Menurut dia, orang-orang kecil dikacangin orang-orang besar setiap hari, dan hanya terlihat seksi setiap lima tahun sekali.

"Padahal hidup mereka belum tentu berpengaruh bagi hidup kita. Bahagia mereka, belum tentu membuat kita gembira. Duka kita, tidak akan membuat mereka banjir air mata. Iya, kan?" Tambahnya.

Menurut dia, sikapnya yang terus mengkritik itu untuk membuktikan bahwa dirinya bukan bagian dari penggadai harga diri, yang meski bajunya dijambak tapi lidahnya masih berusaha menjilat.

"Buktikan meski kita bukan siapa-siapa tapi setidaknya kita menolak untuk menjadi Perek Politik," tulisnya.