Menurut pengakuan Liga Akbar alias Gaga, kata Yudia, dia dipaksa berbohong soal kejadian adanya pelemparan batu oleh gerombolan geng motor terhadap Eky dan Vina.
Pemaksaan itu dialami Gaga saat diperiksa sebagai saksi kasus Vina Cirebon pada 2016 silam.
Kepada Yudia, Gaga pun mengaku bahwa pada sore hari di hari kejadian dirinya memang sempat bertemu dengan Eky. Namun, pertemuannya dengan Eky itu hanya berlangsung hingga maghrib.
Setelah maghrib, Eky kemudian berpamitan kepada Gaga untuk mejemput Vina dengan maksud akan berkumpul dengan salah satu geng motor.
"Setelah menjemput Vina, Eky pun kembali lagi ke tempat tongkrongan, yaitu di warung depan SMA 4 Cirebon. Setelah dari situ putus, tidak ada rangkaian lagi," kata Yudia menyampaikan pengakuan Gaga kepadanya, dikutip terkini pada Rabu, 5 Juni 2024.
Selanjutnya, Gaga mengatakan bahwa dirinya berada di depan SMA 4 Cirebon sampai malam hari. Namun, ia tidak melihat adanya tindakan mencurigakan.
Saat malam hari itu, sekitar pukul 23.00 WIB, Gaga baru mengetahui bahwa Eky meninggal di rumah sakit usai mendapat kabar dari temannya.
Kepada Yudia, Liga Akbar mengaku dipaksa untuk memberikan kesaksian soal adanya kejadian pelemparan batu oleh geng motor terhadap Eky dan Vina saat dia diperiksa pada 2016.
"Kami coba untuk mendampingi Liga karena yang bersangkutan ini merasa ketakutan selama ini, karena keterangan di kepolisian tidak sesuai dengan keadaannya atau faktanya," ujar Yudia.
Tak hanya itu, menurut pengakuan Gaga, rangkaian kronologi kejadian saat dia diperiksa sebagai saksi pada 2016 sudah dikondisikan alias diatur.















