“Ini tidak lepas dari piawainya Pemimpin Batam dengan waktu singkat dapat merubah Batam yang tadinya kecil menjadi kota modern yang dapat kita rasakan sekarang,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Batam, Muhammad Rudi berharap acara silaturahmi seperti ini harus terus dijaga, mengingat Batam adalah Kota yang masyarakatnya merupakan perantau yang berasal dari berbagai daerah.
“Batam adalah milik kita bersama, kita yang tinggal di sini adalah keluarga. Untuk itu, sikap dan rasa kebersamaan adalah hal yang harus kita jaga karna mayoritas penduduk Batam adalah perantauan,”pesan orang nomor satu di kota Batam ini.

Rudi mengingatkan bahwa pembangunan di Batam tidak lepas dari kerja sama antara Pemerintah Kota Batam dan Masyarakat yang telah terjalin sejak lama. Hidup rukun warga perantauan yang terjalin selama ini, lanjut Rudi, menjadikan Batam mengalami pertumbuhan yang sangat pesat baik dari infrastruktur dan ekonominya.
“Batam menjadi kota modern kedua terbaik di skala nasional, untuk itu jangan sampai kita terpengaruh akan isu-isu yang dapat memecah belah kerukunan yang selama ini sudah terjalin dengan baik,” ujarnya.

Bagi Rudi, kekompakan masyarakat menjadi poin yang sangat penting dalam pembangunan, perlu upaya dan respons yang cepat dalam hubungan komunikasi untuk mengatasi semua keluhan dan harapan masyarakat agar terciptanya kedamaian.
“Mari jaga kekompakan demi pembangunan Batam,” pesan Rudi.
Sebagaimana diketahu bahwa kegiatan silaturahmi yang dihelat Dewan Pimpinan Wilayah Kerukunan Masyarakat Bulukumba Kepulauan Riau ini adalah pelaksanaan program kerja perdana pasca pelaksanaan Musyawarah Kerja Wilayah yang sukses terlaksana dua bulan sebelumnya.

“Pengurus Wilayah KMB Kepri ingin menunjukkan kinerja terbaik dalam pengelolaan organisasi dengan menghadirkan ikon Bulukumba di Kepri melalui kehadiran pemimpin pemerintahan daerah asal, sekaligus menunjukkan kepedulian Bupati Bulukumba terhadap diaspora Bulukumba di Kepri,”kata Wakil Ketua DPW KMB Kepri.















