Penggiat media sosial, Ferdinand Hutahaean, baru-baru ini menyinggung kriteria pemimpin Indonesia versinya. Menurut mantan politikus Partai Demokrat ini, pemimpin yang ia harapkan memiliki sikap
Eks politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mendukung Ketua KPK, Firli Bahuri agar tidak memenuhi panggilan Komnas HAM. Menurut Ferdinand, Firli Bahuri tidak wajib memenuhi
Penggiat media sosial, Ferdinand Hutahaean, mengadakan polling calon Presiden dan Wakil Presiden 2024. "Ini tes tiga periode! Kalau Pilpres 2024 Capres Cawapres seperti di
Seorang netizen membagikan cuplikan video Haikal Hassan yang mengatakan Teuku Umar dan Imam Bonjol disebut radikal oleh Belanda. Diketahui akun twitter @IbuNe_neng membagikan cuplikan
Eks politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi soal jadwal yang ditetapkan oleh DPR dan Pemerintah mengenai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Ferdinand dalam cuitannya
Eks politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang mewaspadai ekspansi ideologi transaksional radikal. Menurut Ferdinand, hal seperti inilah yang membuatnya semakin
Penggiat media sosial, Ferdinand Hutahaean, menyarankan pimpinan KPK agar menolak hadiri undangan Komnas HAM terkait polemik penyelenggaraan TWK. Menurutnya, KPK cukup mengirimkan surat kepada
Eks politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi acara Mata Najwa bertema 'Atas Nama Pancasila' yang tayang pada Rabu, 02 Juni 2021. Menurut Ferdinand, acara
Eks politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi sebuah video yang memperlihatkan dua wanita mengibarkan bendera Palestina sembari memegang senjata. Video tersebut dibagikan oleh pengguna
Eks politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi soal isu narasi pelemahan KPK yang sedang beredar saat ini. Ferdinand mengunggah sebuah video di kanal Youtubenya