Ini alasan Novel Baswedan tolak dianggap tak berani usut isu dugaan korupsi Anies. Penyidik Senior KPK Novel Baswedan angkat suara terkait dirinya yang disebutkan
Eks politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi soal isu narasi pelemahan KPK yang sedang beredar saat ini. Ferdinand mengunggah sebuah video di kanal Youtubenya
Sekelompok massa yang mengaku sebagai Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Indonesia Raya (Alpamar) melakukan aksi di Jalan Kuningan Persada dekat Gedung Merah Putih KPK pada
Polemik penonaktifan pegawai KPK terus berlanjut, saling tuding antara pegawai yang dinonaktifkan dengan pimpinan pun tak terhindarkan. Baru-baru ini, penyidik senior KPK yang juga
Sebanyak tujuh dari 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan merupakan Kasatgas (Ketua Satuan Tugas) penyidik yang sudah puluhan tahun mengabdi. Tak hanya itu, ketujuh penyidik
Mengenai keputusan pemecatan 51 pegawai KPK yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Novel Baswedan selaku Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara. Menurutnya,
Tjahjo Kumolo selaku Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) mengatakan akan menggelar rapat bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Komisi Pemberantasan Korupsi
hati, karena kedua akun tersebut sudah tidak berada di kendali yang bersangkutan. Kejadian pembajakan akun telegram kedua petinggi KPK ini menuai banyak komentar dari
Akun dari tiga tokoh pegiat antikorupsi, baru-baru ini diduga diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Adapun ketiga pegiat tersebut adalah Novel Baswedan, Sujonarko,
75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), termasuk Novel Baswedan dianggap tak memenuhi syarat pada Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Tes tersebut merupakan syarat untuk beralih