Terkini.id, Jakarta - Polemik penonaktifan pegawai KPK terus berlanjut, saling tuding antara pegawai yang dinonaktifkan dengan pimpinan pun tak terhindarkan.
Baru-baru ini, penyidik senior KPK yang juga dinonaktifkan, Novel Baswedan menuding Firli Bahuri memang sengaja menyingkirkan pegawai yang dianggapnya berintegritas.
Novel menjelaskan bahwa penyingkiran dirinya dan pegawai lainnya tidak terlepas dari peran mereka yang sedang menangani kasus-kasus besar.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa ada beberapa kasus yang sedang jalan dan yang masih dipersiapkan.
Dalam menangani kasus tersebut, dia mengungkapkan terdapat banyak hambatan yang sengaja dibuat-buat.
"Nah, masalahnya adalah, kami itu sebetulnya, setahun dua tahun terakhir ini (ada) hambatan dalam rangka ke situ (perkara) banyak," ujarnya seperti dikutip dari Youtube Najwa Shihab, Jumat, 28 Mei 2021.
Novel menuturkan sejumlah hambatan itu berupa men-delay hingga intervensi untuk tidak memanggil orang dalam upaya penyelidikan kasus.
"Upaya-upaya untuk men-delay, upaya-upaya untuk mengintervensi itu, untuk memanggil seseorang itu kadang dihambat," ungkapnya.
Selain itu, Novel juga mengungkapkan kadang tidak diberikan akses saat penyelidikan kasus yang sedang dipersiapkan.
"Di penyelidikan juga banyak kasus yang sedang dipersiapkan jalan ternyata tidak dikasih akses untuk pembahasan dan lain-lain," tutur Novel.
Novel menyimpulkan bahwa banyak upaya untuk menghambat proses penanganan kasus di KPK saat ini.
Meski begitu, Novel merasa hambatan tersebut kini jauh lebih sungguh-sungguh dengan cara penyingkiran pegawai.
"Sepertinya upaya-upaya kami untuk memperjuangkan agar penanganan perkara itu bisa berjalan, itu dihambat dengan sungguh-sungguh," ujar Novel.
"Dengan cara 'disingkirkan ajalah orang-orang ini' kurang lebih begitu," tegasnya.