Terkini.id, Jakarta - Katanya gak boleh minum air dingin saat menstruasi, hoaks atau fakta? Terkait kesehatan, saat ini banyak jurnal yang memaparkan atau membahas kemaslahatan bagi manusia agar tetap fit dan prima alias tidak sakit.
Kendati demikian, masih banyak informasi simpang siur terkait menstruasi dan kesehatan wanita. Salah satu yang cukup populer adalah mitos yang menyebutkan, wanita tak bisa atau tidak diperbolehkan minum air dingin ketika menstruasi. Apakah anggapan ini benar, hoaks atau fakta? Ketimbang menduga-duga, lebih baik simak ulasan di bawah ini, kuy!
Sejatinya, menstruasi atau haid merupakan proses luruhnya dinding rahim lantaran tidak ada pembuahan sel telur dari sperma. Setiap wanita memiliki panjang siklus menstruasi yang berbeda-beda, kadang kala bisa datang lebih cepat atau justru lebih lambat. Hal ini tergantung dari kondisi masing-masing wanita.
Memang, ada banyak mitos yang beredar luas dalam masyarakat terkait siklus haid, salah satunya adalah mengenai efek minum air dingin terhadap menstruasi.
Katanya sih, minum air dingin saat menstruasi disinyalir dapat menghentikan haid dan mengubah siklusnya. Bahkan, ada juga rumor yang mengatakan jika air dingin akan membuat darah haid menjadi menggumpal.
Nah, anggapan minum air dingin dapat menghentikan menstruasi, mengubah siklusnya, atau menggumpalkan darah haid tentu menimbulkan reaksi beragam di kalangan wanita, ada yang meragukannya, kendati juga tidak sedikit yang justru meyakininya.
Padahal, faktanya tidak ada kaitan antara minum air dingin dengan menstruasi. Hingga saat ini belum ada riset yang menyebutkan, minum air dingin bisa membawa dampak buruk bagi menstruasi.
Perlu diingat, siklus menstruasi wanita diatur dan dipengaruhi berbagai hormon, seperti estrogen, progesteron, LH (luteinizing hormone), FSH (folicle stimulating hormone), dan GnRH (gonadotropin relasing hormone).
Keseimbangan hormon-hormon ini sangat dipengaruhi kondisi fisik dan mental. Haid tidak teratur bisa terjadi lantaran adanya gangguan keseimbangan hormon itu, serta beberapa faktor lain seperti kelelahan, stres berlebih, dan olahraga terlalu intensif.
Selain itu, ada juga beberapa jenis penyakit yang dapat mengganggu kelancaran menstruasi wanita, misalnya PCOS atau gangguan tiroid. Beberapa faktor lain, termasuk masa pubertas, olahraga yang berlebihan, dan penggunaan pil KB juga dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur.
Jadi, ingat! Anggapan minum air es dapat menghentikan dan mengubah siklus menstruasi serta menggumpalkan darah itu hanyalah mitosa. Tidak ada bukti ilmiah yang dapat membenarkan mitos itu.
Minum air putih yang banyak, baik itu air biasa, air es, atau air hangat, justru dianjurkan selama menstruasi guna mencegah dehidrasi. Selain itu, minum air putih juga dapat membantu meringankan gejala menstruasi, seperti kram perut, perut kembung, dan sakit punggung, yang umum dialami wanita selama menstruasi.
Ketimbang menghindari minum air es, lebih baik hindari minum minuman beralkohol saat tengah haid. Pasalnya, minuman ini dapat memperburuk gejala PMS. Konsumsi minuman beralkohol juga bisa berpengaruh pada perubahan suasana hati alias mood yang membuat wanita menjadi lebih sensitif dan cepat marah saat menstruasi.
Di samping itu, konsumsi minuman beralkohol selama menstruasi juga dapat membuat wanita lebih cepat merasa lelah dan memperburuk kram.
Setelah mengetahui fakta di atas, wanita khususnya, tidak perlu lagi takut terhadap bahaya minum air es saat menstruasi. Justru dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih. Selain itu, pastikan juga makan makanan sehat, beristirahat yang cukup, dan rutin berolahraga agar lebih nyaman selama menstruasi. Apalagi, dalam masa pandemi corona seperti yang terjadi hampir dua tahunan ini.
Bila kamu mengalami keluhan menstruasi tidak normal atau merasakan gejala PMS yang tidak tertahankan, seperti sakit kepala, nyeri perut yang hebat, perubahan mood yang ekstrim, atau susah tidur, cobalah periksakan diri ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya dan diberikan penanganan yang tepat.















