Terkini.id, Jakarta - Skenario terburuk corona Indonesia, Luhut: minta tolong pihak lain jika kasus lebih 50.000. Terkait lonjakan kasus corona di Indonesia yang terus mencatkan angka yang cukup signifikan, pemerintah telah menyiapkan skenario kasus terburuk penanganan Covid-19 tersebut. Skenario itu diterapkan jika tambahan kasus per hari lebih dari 50 ribu.
“Sekarang kami sudah buat skenario gimana kalau kasus ini 40 ribu. Jadi kita sudah hitung worst-case scenario, lebih dari 40 ribu. Bagaimana tadi suplai oksigen, bagaimana suplai obat, bagaimana suplai rumah sakit, semua sudah kami hitung,” beber Koordinator PPKM darurat Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dalam jumpa pers virtual, Senin 6 Juli 2021.
Luhut mencontohkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sudah menyiapkan ruang ICU darurat di Asrama Haji Pondok Gede.
“Dan saya kira Menkes sudah menyiapkan seperti ICU, misalnya Asrama Haji di Pondok Gede yang juga sudah ditinjau Presiden Joko Widodo (Jokowi),” imbuhnya.
Luhut mengungkapkan, Asrama Haji Pondok Gede bisa difungsikan sebagai fasilitas Covid-19 dalam dua hari ke depan dan bisa menampung sekitar 800 pasien.
Ia menambahkan, TNI-Polri juga sudah menggelar rumah sakit-rumah sakit darurat di Jakarta ataupun di Surabaya nantinya. Untuk itu, ia menegaskan Indonesia sampai saat ini bisa mengatasi masalah.
“Jadi semua kekuatan saya kira kita kerahkan, jadi jangan ada yang menganggap underestimate bahwa Indonesia tidak bisa mengatasi masalah. Sampai hari ini ya (masih bisa),” imbau Luhut.
Kendati demikian, Luhut tidak menutup mata meminta bantuan pihak lain dalam skema skenario kasus terburuk yang dimaksudnya itu. Ia mengatakan, pemerintah siap meminta bantuan jika kasus corona masih memburuk.
“Tapi kalau kasus ini lebih nanti daripada 40 ribu, 50 ribu, kita tentu akan membuat skenario siapa yang akan kita nanti minta tolong dan sudah mulai kita kerucut itu semua. Oksigen sampai hari ini kami hitung sudah dibuat skenario oleh tim itu bisa sampai lima ribu, mungkin malah paling jelek kita sudah bikin sampai 60-70 ribu kasus per hari. Tapi kita tidak berharap itu terjadi karena teman-teman polisi, TNI, saya kira sudah melakukan penyekatan yang cukup baik,” terangnya.















