Masa Kecil Ganjar Diungkap Ratna Kinasih: Tak Jauh dari Kemiskinan, Susah Makan hingga Sering Pindah

Masa Kecil Ganjar Diungkap Ratna Kinasih: Tak Jauh dari Kemiskinan, Susah Makan hingga Sering Pindah

HZ
Hasbi Zainuddin

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id - Pegiat media sosial Ratna Kinasih membeberkan sederet kisah Ganjar Pranowo yang lekat dengan kemiskinan. Kisah getir Ganjar yang lahir dari keluarga sangat sederhana ini, diungkap Ratna Kinasih melalui akun Youtube @MelihatIndonesiaTV.

Sosok capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo, kerap disebut sebagai pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Kedekatan Ganjar dengan rakyat, bukan tanpa alasan. Mantan Gubernur Jateng dua periode itu memang sosok pemimpin yang lahir dari rahim rakyat jelata.

Sejak kecil, Ganjar tak jauh dari kemiskinan. Keluarganya sangat sederhana. Karenanya, ia pernah merasakan masa-masa sulit: makan serba pas-pasan, cenderung kekurangan. Bahkan, Ganjar tak jarang kesulitan membayar SPP sekolahnya.

Ganjar juga sering hidup berpindah daerah mengikuti tugas sang ayah yang menjadi polisi dengan pangkat dan gaji yang rendah. Ayahnya yang seorang polisi bernama S Parmudji dan ibunya bernama Sri Suparmi, seorang ibu rumah tangga (IRT). Ganjar merupakan anak kelima dari enam bersaudara.

Ayah Ganjar berprofesi sebagai polisi pada kors Brigade Mobil (Brimob) dulu ditugaskan mengikuti operasi penumpasan PRRI atau Permesta. Sejak kecil, kedua orangtuanya memang sudah menanamkan kedisiplinan termasuk kepada Ganjar dan kelima saudaranya.

Mereka dididik untuk disiplin mau melakukan semua kegiatan rumah, misalnya mencuci hingga membantu di warung kelontong. Hal tersebut membuat Ganjar akhirnya terbiasa untuk bertanggung jawab hingga dirinya duduk di bangku kuliah.

Ratna Kinasih mengatakan, Ganjar Pranowo yang secara fakta memang terlahir dari kalangan rakyat biasa. Dari ketiga calon presiden (capres) mulai urut 01 Anies Baswedan, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo, hanya Ganjar yang terlahir bukan dari keluarga pejabat.

“Ganjar sama seperti kita, pernah susah bayar uang kuliah dan susah makan,” katanya.

“Untunglah, tekad yang kuat membuat Ganjar melaju meninggalkan kisah-kisah hidupnya yang penuh dengan kemiskinan,” katanya.

Saat berada di perguruan tinggi, setiap mau bayar SPP, keluarga Ganjar kadang merasa kesulitan. Namun dengan tekad kuat sang ibu yang mendorong anak-anaknya harus selesai kuliah, Ganjar akhirnya bisa lulus. Meskipun sang ibu harus berutang ke sana ke mari.