"Hari itu saya patroli keliling karena saat itu rawan begal di jam 10-11 malam. Jam 10 saya lewat, mutar balik ke flyover sini, saya melihat korban-korban tergeletak," cerita Suroto saat diwawancara iNews di Jembatan Talun.
Dia pun lalu menunjukkan posisi tubuh Eky dan Vina yang ketika itu tergeletak di pembatas jalan flyover Talun.
Menurut Suroto, dirinya menemukan Vina dan Eky tergeletak di lokasi tersebut pada pukul 10 malam.
"Jam 10 malam. Bisa dipertanggungjawabkan dunia dan akhirat, saya saksi, masih ingat betul," tuturnya.
Ketika itu, dirinya pertama kali menolong Eky. Ia pun mengungkapkan kondisi kekasih Vina itu yang sudah tidak bernyawa.
"Pertama saya nolong si laki (Eky), nggak tahu namanya waktu itu. Posisinya masih pakai helm. Saya tanya 'dek, dek, dek', dia nggak nyahut. Tebakan saya dia sudah mati, karena darahnya banyak. Waktu itu hujan, dan darahnya itu mengalir ngikutin air," ungkap Suroto.
"Darah mengucur dari kepala dan tubuh karena dia pakai celana panjang, jaket, jadi darah itu keluar dari situ. Saya copot helmnya, darah juga mengalir dari situ. Saya copot tali helmnya karena saya kira dia masih hidup, takut dia sesak (napas)," sambungnya.
Eky saat itu, lanjut Suroto, mengenakan jaket bergambar logo klub motor XTC berwarna biru putih.
"Pakai jaket, kalau nggak salah jaket XTC warna biru putih," bebernya.
Setelah mengecek kondisi Eky, Suroto lalu lanjut mengecek kondisi Vina yang berada sekitar 7 meter dari jasad Eky.















