Harga Bawang Merah Anjlok, Petani di Enrekang Menjerit

Harga Bawang Merah Anjlok, Petani di Enrekang Menjerit

KH
Kamsah Hasan

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

"Jadi, stok bawang merah melimpah di banyak tempat, sehingga harga pun turun karena persaingan pasokan yang lebih besar," jelas Jefri.

Hal senada juga diungkapkan oleh Hijra, seorang pedagang bawang merah. Ia mengaku bahwa harga beli bawang merah dari petani saat ini jauh lebih murah dibandingkan sebelumnya.

"Dulu saya pernah ambil Rp5 ribu per kilogram, sekarang sudah Rp8 ribu hingga Rp10 ribu," ujarnya.

Ancaman bagi Petani

Penurunan harga bawang merah yang berkepanjangan dapat mengancam keberlangsungan hidup petani. Banyak petani yang terpaksa menjual hasil panennya dengan harga di bawah harga produksi.

Hal ini dapat menyebabkan petani mengalami kerugian finansial dan mengurangi minat mereka untuk terus bertani bawang.

Tantangan bagi Pemerintah

Pemerintah daerah dan pusat perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Stabilisasi harga: Pemerintah dapat melakukan intervensi pasar untuk menstabilkan harga bawang merah.
  • Diversifikasi tanaman: Petani dapat didorong untuk menanam komoditas lain yang memiliki harga yang lebih stabil.
  • Peningkatan kualitas produk: Dengan meningkatkan kualitas bawang merah, petani dapat memperoleh harga jual yang lebih tinggi.
  • Pemasaran: Pemerintah dapat membantu petani dalam memasarkan produknya, baik di dalam maupun di luar negeri.

Penurunan harga bawang merah di Makassar merupakan permasalahan kompleks yang membutuhkan solusi komprehensif.

Pemerintah, petani, dan pelaku pasar perlu bekerja sama untuk mencari solusi yang berkelanjutan agar petani dapat memperoleh penghasilan yang layak dan konsumen dapat memperoleh harga yang terjangkau.