Terkini.id, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia merilis empat wilayah di Papua yang dianggap rawan aksi kekerasan kelompok bersenjata.
Menurut Wakil Kepala Kepolisian RI, Komjen Gatot Eddy Pramono, empat wilayah itu adalah Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak, dan Kabupaten Nduga.
"Dan telah dipetakan ada beberapa kelompok di setiap kabupaten ini,” kata Gatot saat rapat dengan DPR RI, Kamis, 27 Mei 2021.
Dia menjelaskan bahwa di Kabupaten Intan Jaya terdapat tiga kelompok yang sering melakukan kekerasan.
Yaitu, kelompok pimpinan Sabinus Waker, kelompok Undius Kogoya, dan kelompok pimpinan Lewis Kogoya.
Sementara itu, di Kabupaten Puncak terdapat lima kelompok. Yakni kelompok pimpinan Goliath Tabuni, kelompok Lekagak Telenggen, kelompok Peni Murib, dan kelompok pimpinan Ando Waker.
“Sementara untuk di Mimika dan Nduga masing-masing satu kelompok yakni di Mimika kelompok pimpinan Joni Botak dan di Nduga kelompok pimpinan Egianus Kogoya,” kata Gatot kepada anggota DPR RI saat rapat.
Selain itu, Gatot menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2021 polisi mencatat sedikitnya terjadi 26 kasus penyerangan, penembakan, dan kontak senjata yang dilakukan di empat wilayah tersebut.
Melansir jubi, dari 26 kejadian itu telah menyebabkan sejumlah orang tewas dan mengalami luka-luka.
"Korban meninggal ada 14 orang, termasuk di dalamnya Kabinda, dan juga satu anggota Polri, enam anggota TNI dan enam lagi dari masyarakat sipil,” ujar Gatot.
Lebih lanjut, Gatot menerangkan, korban luka-luka terdapat 19 orang dengan rincian lima dari Polri, 13 orang TNI, dan satu orang warga sipil.
Tak hanya itu, menurut Gatot, saat ini sebanyak 31 orang kelompok bersenjata telah ditindak.
Dua puluh dua orang di antaranya meninggal dunia. “Delapan orang ditangkap, dan satu orang luka yang melarikan diri. Selain itu juga ada 24 KKB (kelompok kriminal bersenjata) yang menyerahkan diri,” katanya.