Setelah Gonzalo gagal lolos dalam seleksi Akpol di Makassar, AFR kemudian menawarkan kuota khusus dan mengajak Gonzalo ke Semarang dengan janji bisa diterima di Akpol.
Keluarga Gonzalo mengira putra mereka sudah mengikuti pendidikan di Akpol. Namun kenyataannya, Gonzalo hanya dijadikan alat untuk meraup uang.
Pelaku bahkan memaksa Gonzalo berbohong kepada keluarganya dan mengklaim telah bertemu dengan Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
"Gonzalo dipaksa berbohong. Pelaku mengancam bahwa jika Gonzalo tidak menurut, dia tidak akan diurus dan tidak bisa bertemu Kapolri," ungkap keluarga korban.
Ketika Gonzalo akhirnya pulang dari Semarang, terungkaplah semua kebohongan yang selama ini disembunyikan.
"Saat Gonzalo pulang, semuanya terbongkar. Tidak ada pertemuan dengan Kapolri, dan tidak ada surat pengangkatan," bebernya.
Sementara itu, Citra Insani selaku ibunda Gonzalo Algazali mengungkapkan kondisi putranya itu usai kena tipu dari pelaku.
Citra mengungkapkan, kondisi mental sang ini sangat terpuruk. Ia pun berharap kepada Ahmad Sahroni agar membantu mereka agar pelaku dapat ditindak tegas.
"Mental anak saya drop. Saya sangat harap bapak (Ahmad Sahroni) mau bantu untuk melaporkan pelaku supaya ada efek jera," tutur Citra Insani lewat unggahannya di akun Instagram pribadinya.
Lewat unggahannya itu, Citra juga mengungkapkan bahwa pelaku yakni Andi Fatmasari Rahman kerap menjual nama Ahmad Sahroni untuk memuluskan aksi penipuannya itu.















