Corona Melonjak, Pakar IDI Ungkap Tak Ada Kata Terlambat Lockdown Sekarang

Corona Melonjak, Pakar IDI Ungkap Tak Ada Kata Terlambat Lockdown Sekarang

Effendy Wongso

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Jakarta - Corona melonjak, pakar IDI ungkap tak ada kata terlambat lockdown sekarang. Terkait melonjaknya penularan virus corona atau Covid-19 di Indonesia, apalagi dengan hadirnya mutasi virus varian Delta, membuat pemerintah dan berbagai elemen masyarakat berusaha keras agar virus akut ini semakin memperparah keadaan.

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengungkapkan, ia sempat mengusulkan lockdown selama dua pekan untuk menekan lonjakan kasus Covid-19. Menurutnya, akan lebih banyak nyawa yang bisa terselamatkan jika pemerintah akhirnya mengambil keputusan lockdown.

Kini, di tengah ledakan kasus Covid-19 melampaui 20 ribu, desakan lockdown kembali ia utarakan. Zubairi meyakini meskipun lockdown baru diputuskan saat ledakan kasus corona melonjak, namun tidak ada kata terlambat.

“Apakah menerapkan lockdown atau apapun namanya yang mewakili kedaruratan telat jika dilakukan sekarang?" demikian cuitnya dalam akun Twitter pribadi, dikutip wartawan atas seizin bersangkutan, Selasa 29 Juni 2021.

Menurut Zabairi, seperti dilansir dari detikcom, Selasa 29 Juni 2021, tidak ada kata telat ketimbang setengah-setengah tetapi kita terseret masalah selama berbulan-bulan tanpa perbaikan.

“Bagi saya, langkah konkret perlu dilakukan,” tegasnya.

Desakan lockdown muncul usai baru-baru ini ramai opsi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. Disebut-sebut, opsi PPKM darurat tengah dikaji baik dari diksi penamaan hingga substansi ketentuan-ketentuan di dalamnya.

Pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia juga sempat menyinggung agar pemerintah menyiapkan opsi lockdown. Hal ini demi mempersiapkan kondisi darurat bilamana lockdown akhirnya terpaksa menjadi jalan mengendalikan pandemi Covid-19.

“Karena lebih banyak kasus infeksi yang tidak terdeteksi di publik dan dengan positivity rate di atas 40 persen ini luar biasa loh tinggi banget,” beber Dicky saat dihubungi beberapa waktu lalu.

"Walaupun misalnya pemerintah menganggap nggak bisa melakukan lockdown, yang penting skenario itu disiapkan saja tetap. Karena gini sekali lagi, kita belum menghadapi situasi terburuk, skenario terburuk, ketika jika itu sudah ada, disiapkan, lebih mudah nantinya,” sambungnya.