Dikatakannya, yang dilakukan Prabowo pada saat debat memang sangat tidak pantas. Penampilan Prabowo saat debat menunjukan bahwa Prabowo sama sekali tidak pantas meneruskan kepemimpinan Jokowi.
“Itu memang kurang ajar. Jokowi adalah seorang pemimpin yang taktis. Dalam memaparkan gagasan pun ia sangat detail, dan mudah dipahami masyarakat,” pungkasnya.
Program pembangunan strategis Jokowi yang mesti dipercepat, hanya mungkin dilakukan oleh orang yang memiliki pengalaman kepemimpinan yang matang dan terukur, baik secara emosional maupun pikiran. Bukan pemimpin temperamental yang berpotensi besar mengambil keputusan secara impulsif, atau mengeluarkan kebijakan tanpa perencanaan matang, apalagi mempertimbangkan konsekuensi jangka panjangnya.
“Kita tahu Prabowo adalah sosok yang sangat adikuasa. Aku pun membayangkan, di ruang debat saja ia bisa sangat arogan, mudah merendahkan orang lain, bahkan diajak foto moderator usai debat pun menolak. Bagaimana jika dia benar-benar sudah memegang kekuasaan di republik ini? Didengar saja aspirasinya masih untung,” katanya.
Gus Raharjo menambahkan, sudah menjadi rumus seorang pemimpin yang tempramental hanya akan melahirkan kepemimpinan yang antikritik. Rakyatlah yang kemudian justru dipaksa untuk menuruti setiap kebijakannya. Padahal, kebijakan itu yang semestinya mengakomodir kebutuhan dan keinginan rakyat, bukan sebaliknya.
“Inilah kenapa debat capres selalu digelar dan banyak ditunggu-tunggu karena memang menjadi ruang proyeksi, sekaligus refleksi. Dari sana kita bisa membayangkan arah kepemimpinan calon pemimpin, dan menggali kembali rasionalitas kita untuk menentukan pilihan,” imbuhnya.
Tulisan kritik Gus Raharjo kepada Prabowo ini pun viral di media sosial. Lebih dari 1600 netizen menyukainya, dan dibagikan ulang hingga lebih dari 400 kali. Tulisan ini juga dikomentari lebih dari 4900 komentar sejak diunggah.















