Ketika Penjahat Perang Diberikan Panggung Kehormatan di Amerika

Ketika Penjahat Perang Diberikan Panggung Kehormatan di Amerika

EP
Shamsi Ali
Echa Panrita Lopi

Tim Redaksi

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Donald Trumplah yang melicinkan jalan bagi pembukaan hubungan diplomatik antara beberapa negara Islam/Arab dengan Israel.

Di masanya Israel membangun hubungan diplomasi dengan Emirate, Bahrain, Sudah, dan lain-lain.

Bahkan di zaman Donald Trump American untuk pertama kalinya secara resmi mengakui Jerusalem Timur sebagai Ibukota Israel, sekaligus memindahkan Kedutaan Amerika ke Kota yang dideklarasikan sebagai Ibukota Palestina.

Kedua kebijakan Trump itu merupakan pelanggaran nyata ke berbagai resolusi PBB.

Keberhasilan di atas tentu tidak lepas dari peranan Utusan Khusus Trump untuk Timur Tengah, termasuk Israel-Palestina, sekaligus menantunya Jared Kushner. Suami Ivanka Trump ini memang dikenal sebagai pengusaha muda sukses dan zionis ekstrim.

Bahkan disinyalir sangat dekat dengan Pangeran Saudi Arabia Bin Salman. Sehingga dalam waktu empat tahun itu begitu banyak accomplishment (keberhasilan) yang dicapai.

Maka pertemuan yang akan terjadi antara Trump dan penjahat perang itu hanya semakin menambah kekhawatiran banyak orang. Bahwa jika nantinya Trump memenangkan pertarungan pilpres di Nopember mendatang, Israel akan semakin menjadi-jadi.

Apa yang selama ini disebut Trump sebagai “menyelesaikan peperangan” diartikan sebagai “habiskan orang Gaza” dan ambil alih daerah itu.

Apalagi Jared Kushner berkali-kali menyampaikan bahwa pantai lautan Gaza memiliki prospek ekonomi jika dibangun hotel-hotel dan pusat Kegiatan ekonomi. Tentu termasuk membangun kota judi seperti Las Vegas.

Pada akhirnya seperti yang sering saya sampaikan berkali-kali, selama konstalasi politik dalam negeri Amerika tidak berubah maka kebijakan luar negerinya akan memiliki warna yang sama.