Terkini, Makassar – Harga bawang merah di Kota Makassar mengalami penurunan drastis dalam beberapa bulan terakhir. Fenomena ini telah memberikan dampak signifikan bagi petani bawang, khususnya di daerah penghasil seperti Enrekang.
Kepala Dinas Perdagangan Makassar, Arlin Ariestya, mengkonfirmasi adanya penurunan harga bawang merah di pasar tradisional.
"Stok bawang merah di pasar cenderung stabil. Namun, penurunan permintaan konsumen telah menyebabkan harga jual ikut turun," ujar Arlin, Kamis, 15 Agustus 2024.
Penurunan permintaan, menurut Arlin, berkontribusi pada deflasi yang dialami Kota Makassar sebesar 0,15% month-to-month. Hal ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat terhadap beberapa komoditas, termasuk bawang merah, mengalami penurunan.
Dampak bagi Petani
Bagi petani bawang seperti Jefri, warga Enrekang, penurunan harga ini merupakan pukulan telak.
"Tahun ini, saya sudah dua kali panen dengan harga yang berbeda-beda. Panen pertama masih dapat Rp27 ribu, lalu panen kedua Rp11 ribu," keluhnya.
Jefri menjelaskan bahwa harga jual bawang merah saat ini jauh di bawah harga produksi. Ia terpaksa menjual bawang merahnya dengan harga Rp9.000 hingga Rp11.000 per kilogram, jauh di bawah harga normal yang biasanya mencapai Rp25.000 per kilogram.
Penyebab Penurunan Harga
Beberapa faktor menyebabkan penurunan harga bawang merah yang drastis ini. Salah satunya adalah melimpahnya pasokan dari berbagai daerah penghasil. Tidak hanya Enrekang, daerah seperti Bima juga mengalami panen raya sehingga persaingan di pasar menjadi semakin ketat.















