Warga Baduy Tak Pernah Positif Covid, Dr Tirta Beberkan Rahasianya: Mereka Patuh!

Warga Baduy Tak Pernah Positif Covid, Dr Tirta Beberkan Rahasianya: Mereka Patuh!

Dzul Fiqram Nur

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Banten - Dokter sekaligus influencer Dr Tirta Mandira Hudhi membeberkan rahasia mengapa tidak seorang pun masyarakat atau warga Baduy terkena Covid-19.

Diketahui sebelumnya, Data menunjukkan bahwa mulai dari tahun 2020 sejak pertama kali Covid-19 muncul sampai pada bulan Juni 2021, tidak ada satu pun kasus Covid yang menimpa masyarakat Baduy.

Hal itu dibenarkan oleh Dr Maytri Nurmaningsih selaku Kepala Puskesmas Cisimeut, Kabupaten Lebak, Banten.

"Betul sampai saat ini kita tidak menerima satu pun kasus covid di masyarakat Baduy. Ini berlaku sejak pandemi tahun 2020 sampai sekarang bulan Juni 2021," ucapnya dilansir dari hopsid pada Sabtu, 3 Juli 2021.

"Satu pun tidak pernah teridentifikasi terpapar virus corona," sambungnya Kepala Puskesmas tersebut.

Dr Maytri pun menjelaskan bahwa sejak bulan Maret 2020 lalu, pemerintah setempat telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat Baduy secara intens.

"Khususnya masyarakat Baduy, penjelasannya harus detail, dan info yang sangat dasar sekali. Mereka tidak bisa disamakan dengan desa-desa lainnya," ungkapnya.

"Dan sampai detik ini mereka sudah mengerti kok cara cuci tangan, pakai masker, dan sebagainya," sambungnya.

Adapun Dr Tirta membeberkan hasil analisanya terkait mengapa masyarakat Baduy tidak terkena Covid-19.

Dr Tirta mengatakan bahwa ada salah satu pola kebiasaan masyarakat Baduy yang tidak dipraktikkan oleh masyarakat kota pada umumnya.

"Kita perlu kita contoh warga yang sangat terikat kekeluargaannya, hubungan antar manusia, hubungan adat dan ketua adat," tuturnya.

"Mereka semua patuh, jika ketua adat bicara A, maka semua warga patuh. Maka itu mobilitas warga bisa dikontrol," ungkapnya.

"Mereka juga dikenal selalu menjauhi perdebatan, bagi mereka yang penting jaga kesehatan," pungkasnya.

Dr Tirta pun menegaskan bahwa gaya hidup dari masyarakat Baduy jauh dari kata malas-malasan dan rebahan.

"Selanjutnya, mereka juga selalu menjauhi gaya hidup bermalas-malasan atau rebahan, inilah salah satu faktor risiko yang meningkatkan comorbid, dan faktor tidak sehat," ungkapnya.

"Beda dengan warga ibu kota besar, kerja selalu pakai AC sentral, sering rebah-rebahan," tutup Dr Tirta.