Terkini.id, Morowali - Pelestarian cagar budaya yang berada di sekitar area kawasan industri turut menjadi perhatian serius manajemen Indonesia Huabao Industrial Park (IHIP), salah satu perusahaan tambang nikel di Morowali.
Hal ini dibuktikan dengan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan Zonasi Cagar Budaya Gua Fafompogaro dan Gua Tokanindi di Desa Topogaro beberapa waktu lalu yang di selenggerakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Morowali. IHIP sendiri mengalokasikan dana sebesar Rp 100 juta untuk kegiatan tersebut.
External Manager Indonesia Huabao Industrial Park, Cipto Rustianto, mengatakan,”Kehadiran IHIP di tengah-tengah masyarakat Morowali khususnya di Bungku Barat diharapkan bisa memberikan dampak positif secara menyeluruh.
Salah satunya adalah pelestarian lingkungan seperti pelestarian Cagar Budaya yang bertujuan agar pelaksanaan Zonasi Cagar Budaya dapat memberikan perlindungan maksimal terhadap situs cagar budaya dalam rangka mempertahankan bukti kehadiran peradaban bangsa indonesia di masa lampau”.
Menurut Cipto, ini salah satu bukti nyata manajemen atas komitmen terhadap pelestarian lingkungan.
Selain itu, lanjut Cipto, industri tambang merupakan penyumbang devisa bagi negara, dengan adanya pertambangan ini maka dibutuhkannya banyak tenaga kerja, sehingga memberikan dampak positif kepada masyarakat yang membutuhkan pekerjaan karena adanya lapangan pekerjaan yang dibuka seluas- luasnya.
Lebih jauh dijelaskan, tujuan dari kehadiran industri pertambangan secara umum adalah untuk memanfaatkan sumber kekayaan alam dan untuk kesejahteraan rakyat serta meningkatkan pendapatan daerah.
Di mana beberapa bentuk kontribusi pembangunan suatu industri itu adalah membuka lapangan pekerjaan, terpenuhinya berbagai kebutuhan masyarakat, pendapatan masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan.
Masyarakat juga di dorong untuk berfikir maju dan kreatif membuka peluang usaha-usaha baru yang sangat dibutuhkan di sekitar industri.
Selain itu, kepedulian perusahaan di bidang keagamaan di kemas dalam bentuk pembangunan Mesjid di 3 Desa (Topogaro, Tondo dan Ambunu), dan renovasi Pura di Desa Marga Mulya dan donasi setiap kegiatan-kegiatan organisasi kemasyarakatan seperti perayaan lomba dan lain-lain.
Sementara itu Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) menjelaska. Kajian Delineasi dan Zonasi Situs Cagar Budaya Gua Tokanindi dan Gua Fafomfogaro yang dilaksanakan dari 31 Juli sampai 11 Agustus 2023, menghasilkan data baru terkait cagar budaya di kawasan ini.
Salah satunya terkait potensi cagar budaya selain Gua Tokanindi dan Gua Fafompogaro. Potensi cagar budaya tersebut berupa situs penguburan yang lokasinya berdekatan dengan Situs Cagar Budaya Gua Tokanindi dan Gua Fafompogaro. Adanya temuan situs penguburan tersebut, ditindaklanjuti langsung dengan mendaftarkannya sebagai ODCB (Objek Diduga Cagar Budaya).















