"Dan ini didampingi perempuan yang di depannya adalah tantenya, kemudian yang pakai jilbab adalah ibunya, dan yang laki-laki itu adalah bapaknya," jelasnya sambil memperlihatkan sejumlah orang dalam foto itu yang mendampingi Saka saat diperiksa.
Pihaknya pun mengungkap bahwa Saka saat diperiksa pada 2016 cenderung berbohong dan memberikan keterangan yang berbelit-belit.
"Saka Tatal cenderung berbohong, keterangannya berubah-ubah saat diperiksa," ungkap Sandi.
Sebelumnya, Saka Tatal mengatakan bahwa dirinya disiksa oleh polisi saat dipaksa mengaku sebagai pelaku pembunuh Vina dan Eky ketika diperiksa pada 2016.
Hal itu diungkapkan Saka Tatal saat ditemui politisi Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi.
Kepada Dedi, Saka mengaku bahwa dirinya disiksa oleh pihak Kepolisian ketika ditangkap terkait kasus Vina Cirebon.
"Saya disiksa, dipukulin sama kepolisian," kata Saka Tatal kepada Kang Dedi Mulyadi.
Ia pun mengatakan, terpaksa mengaku sebagai pelaku pembunuhan Vina Cirebon karena sudah tidak kuat lagi menahan siksaan dari polisi.
"Udah nggak kuat pak, udah nggak bisa lagi menahan pukulan dan setruman," tuturnya.
Saka lalu mengungkapkan salah satu bentuk penyiksaan polisi yang dialaminya itu, dimana tangannya diinjak pakai kursi besi.