Semringah, Indonesia Kedatangan Lagi 8 Juta Vaksin Covid-19 Bulk Sinovac

Semringah, Indonesia Kedatangan Lagi 8 Juta Vaksin Covid-19 Bulk Sinovac

Effendy Wongso

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Jakarta - Pemerintah dan masyarakat Indonesia kembali semringah. Pasalnya, pada pukul 11.48 WIB Senin 31 Mei 2021, ada delapan juga vaksin Covid-19 bulk atau bahan baku Sinovac yang datang sehingga hal itu diklaim aman untuk program vaksinasi yang tengah berlangsung di Tanah Air.

“Hari ini, pukul 11.48 WIB, Indonesia kedatangan lagi tambahan delapan juta vaksin dalam bentuk bahan baku atau bulk yang diproduksi Sinovac Biotech Ltd. Kedatangan ini membuat jumlah vaksin yang telah diterima Indonesia menjadi 91,9 juta dosis, kombinasi antara vaksin berbentuk jadi dan bahan baku,” demikian diwartakan laman resmi pemerintah Covid19.go.id, Senin 31 Mei 2021.

Disaksikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir, vaksin yang disimpan dalam empat envirotainer besar dan satu envirotainer tersebut, tiba dengan pesawat Garuda GA 891. Selanjutnya, setelah itu akan diberangkatkan ke fasilitas Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.

Dengan kedatangan vaksin tahap ke-14 ini, maka hingga saat ini telah terima tiga juta dosis vaksin jadi produksi Sinovac, 6,41 juta dosis vaksin jadi produksi AstraZeneca, satu juta dosis vaksin jadi produksi Sinopharm dengan perincian 500 ribu merupakan hibah UEA, serta dalam bentuk bahan baku atau bulk sebanyak 81,5 juta dosis vaksin produksi Sinovac yang setelah diolah di Bio Farma akan menjadi 65,5 juta dosis vaksin jadi.

“Jadi secara total, terdapat 75,9 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi,” terang Erick di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin 31 Mei 2021.

Jumlah total vaksin jadi lebih sedikit ketimbang jumlah total dosis yang telah tiba atau kedatangan di Indonesia dikarenakan ada wastage dan overfill dalam proses produksi dari vaksin bahan baku menjadi vaksin jadi.

Dengan demikian, total jumlah dosis kedatangan vaksin Covid-19 di Indonesia, kumulatif dari vaksin jadi dan bulk, hingga hari ini adalah sebanyak 91.910.500 dosis. Jumlah total vaksin jadi lebih sedikit ketimbang jumlah total dosis yang telah tiba di Indonesia dikarenakan ada wastage dan overfill dalam proses produksi dari vaksin bahan baku menjadi vaksin jadi.

Ia menegaskan, pemerintah berkomitmen melindungi warganya dengan mengamankan dan meningkatkan pasokan vaksin.

“Kita patut syukuri, karena walau di tengah disrupsi pasokan dan alokasi pengadaan vaksin di dunia, stok vaksin kita aman dan terus ditingkatkan,” papar Erick.

Ia menambahkan, selain mendapatkan vaksin lewat kerja sama bilateral dan multilateral, Indonesia tengah mengembangkan vaksin produksi dalam negeri untuk membangun kemandirian bangsa dan memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19.

“Pemerintah bekerja sama dengan beberapa lembaga-lembaga pengembang, baik dari universitas dan lembaga penelitian. Tidak cukup di situ pemerintah, juga bekerja sama pihak lainnya. Pemerintah ingin bisa memproduksi vaksin sendiri tidak hanya impor,” beber Erick.

Menurutnya, proses vaksinasi terus dipercepat, sehingga saat ini realisasi pelaksanaan vaksinasi di Indonesia telah mencapai total 26,85 juta dosis.

Untuk itu, Erick menekankan percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi, ditambah disiplin protokol kesehatan (prokes) yang tidak hanya menyelamatkan jiwa, tetapi juga untuk mengendalikan pandemic.

“Ini sekaligus mengembalikan kualitas kehidupan kita, menggerakkan kembali ekonomi kita. Agar pertumbuhan ekonomi antara 4,1 persen sampai 5,1 persen di 2021 bisa kita capai. Kita bangun Indonesia sehat, Indonesia bekerja, Indonesia tumbuh,” imbaunya.

Erick kembali mengingatkan, semua itu harus menjadi keseriusan dan perjuangan bersama serta disiplin dalam kepatuhan prokes.

“Insya Allah, kerja keras ini bisa kita lihat di akhir tahun ini atau awal tahun depan, bisa ada kemajuan vaksin Merah Putih atau vaksin yang bekerja sama dengan pihak lain. Saya juga ucapkan terima kasih atas kerja sama kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan, yang berjibaku memastikan vaksinasi berjalan dengan baik,” tutupnya.