“Bahkan Sekum sudah mengakui bahwa uang itu memang diterima dan dipergunakan berkali-kali untuk memenuhi panggilan Mabes Polri waktu itu,” tambah John.
Lebih lanjut, John menyatakan bahwa kelanjutan proses penyelesaian masalah ini sepenuhnya akan dilakukan melalui jalur internal organisasi.
“MP GPdI akan melakukan komunikasi dengan pihak pelapor untuk menyelesaikannya” tegasnya.
Hubungan Baik dengan Mantan Bendum Pdt. Brando Lumatauw John menegaskan bahwa hubungan dirinya dengan mantan Bendahara Umum (Bendum) MP GPdI, Pdt. Brando Lumatauw, tetap baik meskipun sebelumnya sempat terjadi dinamika internal di tubuh organisasi.
“Hubungan kami baik-baik saja. Saya mau ceritakan, sebelum beliau mengundurkan diri, yang disaksikan banyak orang, saat Mukernas di Palembang 2023 beliau masih menjabat sebagai Bendum MP GPdI,” ujar John.
John mengisahkan, dalam Mukernas Palembang tersebut, salah satu agenda penting adalah laporan keuangan. Namun, pada saat itu laporan yang disampaikan belum lengkap, sehingga sempat menimbulkan kegaduhan.
Persoalan ini kemudian melebar, termasuk dikaitkan dengan narasi dalam laporan keuangan yang mencantumkan penggunaan dana untuk “keperluan Bareskrim”.
“Yang dikorek waktu itu adalah narasi laporan soal kebutuhan Bareskrim. Sehingga muncul tuduhan dari pelapor seolah-olah MP menyogok Bareskrim Mabes Polri dengan uang Rp46 juta,"imbuhnya.
Padahal uang itu sepenuhnya untuk keperluan transportasi Sekum yang bolak-balik memenuhi panggilan penyidik menggantikan saya yang saat itu habis operasi jantung,” jelas John.
Pdt. Brando Mengundurkan Diri Secara Sukarela
Setelah Mukernas usai, dinamika internal di tubuh MP GPdI semakin kuat, mendorong perlunya klarifikasi dan revisi terhadap narasi dalam laporan keuangan tanpa mengubah nominalnya.















