Tiga Warga Sipil Tewas di Papua, Natalius Pigai Tuduh Satgas Nemangkawi Sebar Berita Bohong

Tiga Warga Sipil Tewas di Papua, Natalius Pigai Tuduh Satgas Nemangkawi Sebar Berita Bohong

Achmad Rizki Muazam

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Jakarta - Natalius Pigai, aktivis HAM asal Papua, menyebut Satgas Nemangkawi (pasukan TNI-Polri) menyebarkan berita tidak benar terkait tewasnya tiga warga sipil akibat baku tembak antara TNI-Polri dengan kelompok bersenjata Papua.

Tak hanya menuduh Polri, Natalius juga menyebut media mainstream turut andil dalam membersihkan kejahatan.

"Satgas Nemangkawi sebar berita tidak benar. Orang Papua dibunuh media mainstream pembersih kejahatan," cuitnya dalam twitter sambil membagikan link berita tempo berjudul 'KKB Tembak Mati Satu Keluarga di Ilaga Papua', seperti dilihat terkini.id pada Sabtu, 5 Juni 2021.

Tiga Warga Sipil Tewas di Papua, Natalius Pigai Tuduh Satgas Nemangkawi Sebar Berita Bohong
Berita tempo yang dibagikan Natalius Pigai /tangkapan layar

Menurut Natalius, pemberitaan tersebut tidaklah benar. Dia mengatakan bahwa pasukan Nemangkawi yang menembak warga sipil tersebut.

"Semua aktivis kemanusiaan punya bukti video (otentik) pasukan Nemangkawi yang tembak 3 orang termasuk Kepala Desa dan 2 lainnya luka-luka," ujarnya.

Mantan anggota Komnas HAM ini, juga menuding media, khususnya tempo sebagai alat propaganda.

"Media jangan jadi alat propaganda yang jahanam,"ungkapnya.

Dia juga menyarankan agar tempo untuk bertanya soal tewasnya warga sipil di Papua kepada aktivis kemanusiaan.

"Tempo tidak perlu tanya KKB, tanya semua aktivis kemanusiaan di Papua pasti punya dokumen kredibel," kata Natalius, seperti dikutip terkini.id Sabtu, 5 Juni 2021.

Dilihat pada Sabtu, 5 Juni 2021, pemberitaan tempo yang dimaksud oleh Natalius Pigai sudah direvisi dengan terdapat catatan redaksi yaitu

Tiga Warga Sipil Tewas di Papua, Natalius Pigai Tuduh Satgas Nemangkawi Sebar Berita Bohong
Berita terbaru yang sudah direvisi /tangkapan layar

"Berita ini sudah mengalami perubahan judul dan penambahan tulisan pada Sabtu 5 Juni 2021 pukul 7.11 setelah ada penjelasan dari pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat," tulis redaksi tempo.

Sebelumnya, melansir jubi, kontak senjata antara pasukan TNI-Polri dengan kelompok bersenjata Papua Merdeka mengakibatkan tiga warga sipil tewas dan tiga lainnya luka-luka.

Menurut sumber jubi, peristiwa ini terjadi di kampung Nipuralome, Ilaga, Kabupaten Puncak pada Jumat, 4 Juni 2021.

Lebih lanjut, menurutnya, mereka yang tewas adalah Kepala Kampung Nipuralome yang bernama Patianus Kogoya (40), istri Patianus yang bernama Paitena Wakerkwa (35), dan seorang aparat Kampung Nipuralome bernama Erialek Kogoya (50).

"Mereka bertiga mati tertembak aparat keamanan pada pukul 06.00 Waktu Papua,” katanya, seperti dilansir dari jubi pada Sabtu, 5 Juni 2021.